Cerita Sex Luar Biasa Memeknya Tante Ayu Yang Montok
Sunday, 26 April 2020
Boshepoker,
Cerita Guru Mesum,
Cerita Seks,
Cerita Seks Pelajar,
Dewa Domino,
Dewa Poker,
Dewa Sakong,
ID PRO,
IDN Games,
Kontol Gede,
Lolipoker,
Memek Basah,
Memek Sempit,
Ngentot Istri,
PokerV Games,
Toket Gede
Edit
Cerita Sex Luar Biasa Memeknya Tante Ayu Yang Montok
LOLI - Namaku Romli usiaku gres menginjak 17 tahun dan saya sebentar lagi akan duduk dibangku kuliah, saya akan menceritakan pengalamanku ketika kehilangan keperjakaanku waktu masih duduk dibangku Sekolah Menengan Atas kelas 2, dan wajahku biasa-biasa aja ngak ada yang istimewa, namun saya mempunyai kelebihan mungkin agak luar biasa dibandingkan dengan orang kebanyakan adalah mempunyai kontol yang tidak mengecewakan besar dan panjang, kira-kira 18 cm dengan diameter 4,5 cm. Padahal waktu saya tidur adek kecil ku itu Cuma 6 cm.
Cerita ini berawal dari adanya hajatan dirumah nenekku yang dari ibu, kebetulan adik ibuku menikah. Semua keluarga dari ibu bermalam dirumah nenek mulai dua hari sebelum pesta dilangsungkan.
Rumah nenekku tidak terlalu besar sedangkan keluarga dari ibuku semua berjumlah 14 orang beserta anak-anaknya yang ikut kerumah nenekku, semua tiba sekeluarga hanya tanteku yang berjulukan Tante Ayu tiba sendiri alasannya suaminya sedang kiprah keluar kota dan belum mempunyai anak. Tante Linda usianya sekitar 36 tahun wajahnya elok dan tubuhnya sedikit gemuk namun padat terawat maklum orang kaya. CAPSA
Karena dirumah udah penuh, maka Tante Ayu mau menginap di losmen bersahabat rumah nenekku, saya mengantarnya naik motor, kemudian tanteku menentukan kamar VIP yang full AC, malam itu saya pulang dan bermalam dirumah nenekku.
Pagi harinya saya disuruh mengantarkan makanan ke Tante Ayu, saya pergi mengantar seorang diri dan kebetulan Tante Ayu gres berdiri dari tidurnya.
"Masuk Romli.."katanya sambil membukakan pintu kamar nya
"Baik tante", jawabku sambil masuk dan meletakkan makanan diatas meja dalam kamarnya.
"Tante terlambat berdiri nih... habis semaleman tante ngak sanggup tidur... kayaknya losmen ini serem deh Romli, jadi tante agak takut jadinya..", beliau bercerita
"Eh... tunggu dulu ya... tante mau mandi dulu trus mau bonceng sama Romli ke Rumah Ibu, tante males mau naik becak", sambungnya.
"baik tante..", jawabku.
Tante Ayu masuk kekamar mandi sedangkan saya duduk di kursi yang tersedia di dalam kamar losmennya.
Suara air mengguyur badannya kudengar, dan tiba-tiba otak kotorku berjalan ketika kulihat lobang kunci kamar mandinya. Aku berjalan pelan-pelan menuju kamarmandinya terus saya mengintip kedalam, kulihat tanteku lagi menyabuni seluruh tubuhnya dan saya terpana melihat tubuhya yang mulus dengan buah dada yang besar dan kulihat lagi bulu vaginanya yang rapi, mungkin Tante Ayu rajin merawat dan mencukur bulu vaginanya, saya menelan ludah dan otomatis kontolku eksklusif menegang.
Agak usang saya mengintip Tante Ayu mandi sambil nafasku ngos-ngosan ngak tahu kenapa hingga balasannya Tante Ayu selesai saya cepat-cepat duduk kembali dikursi sambil pura pura SMS. Seolah-olah ngak terjadi apa-apa.
"Hayo SMS sama pacarnya ya ?" Tiba-tiba terdengar bunyi Tante Ayu didepan ku
"eh enggak tante...masih belum punya pacar "jawabku gugup, maklum orang berbuat salah niscaya pikirannya kalut
"Romli... kau keluar dulu ya... tante mau ganti baju trus kita berangkat, semoga tante mau makan dirumah ibu aja", kata tanteku.
Aku keluar dari kamarnya dan menunggu diruang loby hingga balasannya tanteku tiba dan kami berdua berangkat kerumah nenek.
Malam harinya sekitar jam 9 malam Tante Ayu minta diantarkan ke losmen lagi, dan Tante Ayu dongeng sama ibuku bahwa Tante Ayu agak ketakutan tidur sendiri di losmen. Dia meminta saya untuk menemaninya, dan ibuku mengizinkannya, jadilah saya malam itu menginap di losmen menemani Tante Ayu. Berhubung daerah tidurnya single bed maka saya tidur dibawah. OMAHA
Tante Ayu tiduran sambil mendapatkan telpon dari mas Agus suaminya, dari omongannya Tante Ayu dongeng lagi ditemani saya alasannya takut keadaan losmen yang angker ini menurutnya. Sekitar jam 11 malam saya berdiri pingin pipis habis hawa AC menciptakan ku mau pipis, saya pergi kekamar mandi dan mulai pipis... serr... lega rasanya. Setelah saya membasuk kontolku mataku tertuju pada celana dalam berwarna crem yang ada digantungan di kamar mandi. Iseng saya memegangnya dan kuperiksa celana dalam itu, kemudian alasannya ingin tau kucium celana dalam itu pas dibagian yang menutupi lobang vaginanya, kuhirup aromanya dan serr... darahku mengalir deras dan detak jantungku deg-deggan eksklusif aja saya horny ketika itu, kuulang ulang mencium CD itu dan saya tambah horny saja. Kontolku tegak setegak-tegaknya.
Dalam pikiranku berkata, wah berarti Tante Ayu ketika ini tidur ngak pake CD dan ketika keluar dari kamar mandi mataku otomatis tertuju pada bawah pusar Tante Ayu yang ketika itu terlentang dengan dengkuran yang halus, namun tidak sanggup kulihat dengan terang alasannya lampu kamar yang redup. Malam itu saya ngak sanggup tidur, terbayang tubuh Tante Ayu yang lagi mandi juga terbayang Cdnya juga terbayang yang lain-lainnya dengan kontolku yang tegak ngak tidur-tidur... sialan... umpatku dalam hati.
Kulirik jam sudah menawarkan pukul 2 dini hari, namun mataku ngak sanggup terpejam, tiba-tiba saya dengar suara:
"Romli... Romli."
Aku akal-akalan ngak mendengar.
"Rom...Romli", kali ini suaranya agak keras dan kayak orang gemetaran.
"Iya Tante Ayu ada apa?", tanyaku sambil akal-akalan lemas.
"Tolong Romli tante pinjam selimutnya, ngak tahu nih tante kedinginan..", balasnya.
Aku berdiri dan berjalan menghampirinya sambil menyerahkan selimut yang saya jadikan alas", kau tidur diatas aja Romli disamping tante..."
"Iya tante...", jawabku, tetapi dadaku tambah deg-degan, maklum otakku mulai ditumbuhi hal-hal porno.
"Sini selimutnya berduain semoga kau ngak kedinginan", katanya, menyerupai kerbau dicucuk hidungnya saya nurut aja memepetkan badanku kedekat tante, maklum selimutnya kecil jadi untuk berdua harus mepet.
Tante Ayu miring membelakangiku sedang saya masih terlentang, kudengar nafasnya teratur dengan halus menerangkan beliau terlelap lagi, saya menghadap tanteku dan tak sengaja kontolku menyentuh pantatnya, ada desiran aneh didarahku dan rasa hangat dikemaluanku, saya sengaja menyentuhkan kemaluanku di pantatnya dan rasa hangat itu kembali menjalar, semakin kudekatkan dan semakin melekat saya makin mencicipi kehangatan itu, saya berhati-hati sekali takut Tante Ayu terbangun saya menyingkapkan daster pecahan belakang Tante Ayu keatas, oww... terlihat terang buah pinggulnya yang kembar sangat mulus, maklum belum punya anak, dan diantara dua belah pantatnya saya liat ada sebuah gundukan berbulu dengan garis memanjang ditengahnya. Pikiranku makin tak karuan dan kulihat penisku, nampak diujungnya mengeluarkan cairan bening yang lincin eksklusif kuoleskan keseluruh ujung kepala penisku.
Perlahan saya sentuhkan penisku ke gundukan berbulu milik Tante Ayu, "ohh...", saya merintih perlahan mencicipi sensasi sentuhan penisku pada vagina Tante Ayu, kugerakkan sedikit pantatku untuk menekan vagina Tante Ayu, namun saya tidak tahan menahan sesuatu yang hendak meledak keluar dari dalam penisku dan croot... croot... croooot... saya keluar... kupejamkan mataku untuk menikmatinya,
Kulihat spermaku banyak tumpah dibulu vagina dan paha bagiaan dalam Tante Ayu, alasannya takut Tante Ayu terbangun maka saya segera tidur, dengan senyum penuh kepuasan.
"Romli...bangun udah jam 8 pagi", sayup kudengar ada orang membangunkanku, saya segera membuka mata dan melihat Tante Ayu sudah selesai mandi. Tante Ayu menggunakan handuk yang dililitkan didadanya sambil tersenyum Tante Ayu menghampiriku dan duduk disebelahku:
"Romli tadi malam kau mimpi ya..?"
"Eng...", belum sempat saya menjawab Tante Ayu meneruskan bicaranya.
"Berarti kini kau sudah aqil balig, kau harus mandi wajib, tadi pagi di paha dan pantat tante banyak kena tumpahin sperma kamu", kata Tante Ayu.
"Maaf tante... Romli ngak sengaja", jawabku impulsif alasannya terkejut, "mati aku... Duh malunya...", bathinku dalam hati.
"Nah lihat ku... burung kau berdiri mulai tadi...", kata Tante Ayu sambil matanya melihat kebawah perutku.
Astagaaaaaa... Rupanya semalam saya lupa memasukkan burungku kedalam sangkarnya dan mulai pagi tadi dilihat sama Tante Ayu.
"Maaf tante...", kataku dengan malu-malu sambil menarik celanaku dan memasukkan batangku kedalam Cdku, tiba- tiba.
"Jangan dimasukkan dulu Romli...! Romli kan sudah bakir balig cukup akal sekarang... namun Romli belum diketahui Romli itu tepat apa tidak...", kata Tante Ayu.
"Sempurna gimana tante..??", tanyaku sambil menggeruntukan dahiku, untuk yang ini saya memang ngak tahu, bukan pura pura ngak tahu.
"Kadang ada orang yang sukanya sesama jenisnya sendiri, trus ada yang impoten balasannya ditinggal pergi sama istrinya, jadi tante pingin tahu Romli tepat apa tidak, kau keluarin lagi deh burungnya!", perintah Tante Ayu, Akupun impulsif mengeluarkan lagi penisku dari dalam celanaku yang kebetulan masih kaku.
Kulihat Tante Ayu menelan ludah sedikit melirik kepenisku, dan Tante Ayu berkata "Romli membisu aja ya nanti, Romli pejamkan mata aja jikalau takut sakit, ini Cuma tes aja koq..."
"Baik tante."
Aku memejamkan mata, dan saya rasakan Tante Ayu naik keatas tubuhku tanpa melepas handuk yang dipakainya, dan kurasakan penisku tertempel oleh benda berbulu dan berair sehingga saya merasa sedikit geli dan terkejut .
"Emm..", saya berguman sambil terpejam.
"Kenapa Romli...sakit..??", agak berbisik bunyi Tante Ayu dengan nafas sedikit bernafsu.
"Enggak tante...ngak apa-apa."
Ada sedikit gerakan yang dilakukan Tante Ayu sehingga vaginanya menekan penisku kearah atas trus kebawah dan itu berlangsung beberapa saat, saya mencicipi geli yang luar biasa dan saya menggigit bibir bawahku supaya tidak bersuara, saya membuka sedikit mataku ingin melihat wajah Tante Ayu, ternyata Tante Ayu memejamkan matanya juga sambil menggigit bibirnya juga, goresan antara vagina Tante Ayu dan penisku makin licin sehingga berbunyi "tet... pret... pret... pret..." setiap Tante Ayu memaju mundurkan vaginanya diatas penisku.
Kemudian Tante Ayu berhenti bergerak, dan dengan nafas agak tak teratur bilang:
"Romli... kini tes terakhir ya..."
"iya tante... Romli siap".
Aku mencicipi jari Tante Ayu memegang penisku pecahan tengahnya, sesaat kemudian saya mencicipi kepala penisku menyeruak suatu lubang yang agak lebar sehingga praktis masuknya, saya merasakannya sambil memejamkan mata dan menikmatinya.
Ketika gres sepertiga masuk saya mencicipi ujung penisku membentur semacam dinding yang berlobang kecil sekali, dan lobang itu kayaknya menyerupai cincin, kepala penisku terarah kesana dan kurasakan pemilih lobang itu adalah Tante Ayu berusaha untuk memasukkan kepala penisku kelobangnya namun agak kesulitan.
Kurasakan tekanan Tante Ayu makin berpengaruh terhadap penisku dan tampaknya kulit kepala penisku terkupas oleh cincin itu rasanya nyilu nyilu yummy sehingga saya keluar suara.
"aakh..."
Tante Ayu menghentikan gerakannya .
"Gimana Romli... Sakit..??"
"Enggak tante ngak apa apa..."
Tiba-tiba kurasakan lobang cincin itu berkedut-kedut dan meremas perbatasan antara kepala penisku dan batangnya, tadi mungkin kepalanya sudah melewati cincin itu, dan tampaknya kepala penisku diempot oleh benda didalam vagina Tante Ayu.
"Akh... akh...", tiba-tiba Tante Ayu bersuara. SUPERTEN
Kembali kurasakan jepitan cincin itu makin berpengaruh dan penisku tampaknya tersiram air hangat didalam vagina Tante Ayu, akupun kehilangan kendali mencicipi jepitan itu dan tidak sanggup menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam penisku dan saya terpekik akh... Crooot...croot..crot... Sekitar 4 kali cairan itu menyemprot kedalam vagina Tante Ayu.
Penisku masih tertanam didalam vagina Tante Ayu beberapa ketika kuliahat Tante Linda masih memejamkan matanya...
"Udah tante tesnya...??", tanyaku.
"Emm udah... Romli, ternyata kau pria yang normal", jawabnya sambil mengangkat pantatnya melepaskan penisku divaginanya, trus Tante Ayu berjalan ke kamar mandi.
Aku melihat kearah penisku, disana ternyata banyak berlepotan cairan berwarna putih, ada yang kental ada yang bening sebagian lagi ada di bulu-buluku yang masih halus, saya berpikir dalam hati.
Seandainya tes ini dilakukan setiap hari, mungkin saya tidak akan menolaknya.
0 Response to "Cerita Sex Luar Biasa Memeknya Tante Ayu Yang Montok"
Post a Comment